
Mukomukomangimbau.com – Pemkab Mukomuko melalui Dinas Pertanian (Distan) sejak Januari 2025, gencar mensosialisasikan program tanam 1 juta hektar jagung.
Tanam jagung 1 juta hektar merupakan program Presiden RI Prabowo Subianto, untuk mewujudkan swasembada pangan, bagian dari Asta Cita Presiden.
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani, S.Pt melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Mukomuko, Novi Hidayanti, SP menerangkan, dibutuhkan banyak lahan untuk mensukseskan program penanaman jagung 1 juta hektar.
Kabupaten Mukomuko sendiri, katanya, pada awalnya menargetkan sekuat 212 hektar lahan petani bisa ditanami jagung. Sebab itulah Distan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kelompok tani (Poktan).
Patut disyukuri, program pemerintah pusat ini, tanam jagung 1 juta hektar disambut antusias oleh para petani di Kabupaten Mukomuko.
Setelah dilakukan pembukaan pendaftaran, terdata; seluas 314 hektar lahan di Mukomuko siap ditanami jagung untuk mensukseskan program 1 juta hektar jagung. Lahan 314 hektar itu dimiliki oleh ratusan petani.
“Kalau data CPCL (calon penerima calon lokasi) atau pengusul, ada 314 hektar siap menanam jagung,” ungkap Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Mukomuko, Novi Hidayanti, SP ketika dikonfirmasi.
Disampaikan Novi, data CPCL itu kemudian disetorkan ke Pemprov Bengkulu dan Pemprov Bengkulu juga sudah meneruskan laporan ke pemerintah pusat, Kementrian Pertanian.
“Program ini program pemerintah pusat. Jadi bantuan bibit pestisida dan lainya, itu langsung dari pusat. Daerah hanya melakukan pendataan dan membatu penyaluran benih dan pestisida ke petani penerima apabila,” terang Novi.
Ia juga mengatakan, saat ini, bantuan benih serta pestisida sudah didistribusikan kepada petani. Sebagian petani sudah melakukan penanaman karena pengelolaan lahan sudah selesai.
“Ada juga petani masih menyiapkan lahan. Karena kemarin sempat menunggu benih dan pestisida. Tapi kami akan mengawasi dan mendata petani yang sudah mulai tanam,” ujarnya.
Adapun bentuk Saprodi yang bakal diterima oleh petani yaitu benih sebanyak 15 kilogram untuk 1 hektar dan tambahan pestisida. Artinya sekitar 4,7 ton benih sudah disalurkan.
Novi menambahkan, 314 hektar usulan Patani yang siap tanam jagung itu, diluar 1 hektar 1 desa dan perusahaan kebun sawit. Kalau ditambah yang desa dan perusahaan, maka total penanaman jagung di Mukomuko tahun 2025 ini cukup luas.
“Kalau 1 hektar 1 desa dan perusahaan, itu langsung Polres. Dinas Pertanian mengurusi yang kelompok tani,” papar Novi lagi.
Untuk diketahui, jumlah desa di Mukomuko ada sebanyak 148 desa. Jika semuanya menjalankan program tanam jagung, maka total penanaman jagung Mukomuko sudah 450 hektar lebih.
Ia menambahkan, terkait dengan penjualan hasil panen jagung nanti, diserahkan kepada pihak yang menenam. Petani bebas menjual jagung ke pihak mana pun yang cocok harga.
“Apakah semua nanti akan dibeli Bulog atau tidak belum tahu. Yang jelas kami (Dinas Pertanian) diminta memantau harga jual petani. Kalau harga murah, pemerintah akan bertindak,” pungkasnya. (ADV)













