Mukomukomangimbau.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung telah menonaktifkan tiga perangkap harimau Sumatera yang sebelumnya dipasang di Kabupaten Mukomuko. Perangkap tersebut dipasang sebagai respons terhadap interaksi negatif antara harimau dan masyarakat pada 8 Januari lalu.
“Sejak terjadinya interaksi negatif harimau di Kabupaten Mukomuko sekitar tanggal 8 Januari, tim kami turun langsung untuk memasang perangkap. Ada tiga perangkap yang terpasang,” ujar Kepala Satuan Polisi Hutan BKSDA Bengkulu-Lampung, Pirmansyah.
Namun, pada 29 Januari, ketiga perangkap yang berada di Desa Tunggal Jaya, Mekar Jaya, dan Setia Budi resmi dinonaktifkan. Pirmansyah menjelaskan bahwa proses ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Kepala Desa, pihak kepolisian, TNI, dan petugas BKSDA. Saat ini, perangkap telah dipindahkan ke pos BKSDA di Putri Hijau.
Meskipun perangkap telah dicabut, BKSDA tetap melakukan pemantauan di wilayah tersebut. “Tim kami masih terus memantau perkembangan. Jika ada masyarakat yang menemukan jejak atau melaporkan keberadaan harimau, kami akan turun kembali untuk menilai situasi dan menentukan apakah perlu memasang perangkap lagi atau tidak,” kata Pirmansyah.
Ia memastikan bahwa situasi saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. “Alhamdulillah sudah aman terkendali,” tambahnya. Hingga saat ini, belum ada laporan penemuan jejak baru dari masyarakat.
Sebagai langkah antisipasi, BKSDA mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di kebun atau hutan. “Meskipun situasi aman, kita tetap harus berhati-hati saat ke kebun atau hutan,” pesan Pirmansyah.
Dengan pemantauan yang terus dilakukan, diharapkan tidak ada lagi konflik antara manusia dan harimau Sumatera di wilayah tersebut. (Bg)