Mukomukomangimbau.com – Petani padi di area Kecamatan Lubuk Pinang, Mukomuko sudah mulai panen pada musim tanam ke-dua (MT-2) tahun 2025 ini.
Para petani kembali bisa tersenyum bahagia. Pasalnya, pada panen MT-2 harga gabah masih mahal. Bahkan lebih tinggi dibanding dengan musim tanam pertama lalu.
Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) Lubuk Pinang Trisno Putra SP mengatakan, beberapa hektar sawah di Desa Arah Tiga dan Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang sudah mulai panen.
Pemkab Siapkan Anggaran Rp390 Juta untuk Pengecatan Masjid Agung
“Sejak awal pekan kedua bulan September sudah ada petani yang mulai panen padi. Petani yang lebih awal menanam dan yang menggunakan benih jenis usia pendek seperti AGT 303, sudah mulai panen,” ungkap Trisno kepada media ini, Rabu 10 September 2025.
Ia menyebutkan, pada musim panen MT-2 tahun 2025 ini, hasil panen petani kembali disambut dengan harga yang cukup mahal.
Kata Trisno, harga gabah di Kecamatan Lubuk Pinang pekan kedua September ini masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) atau harga Bulog.
“Untuk harga Alhamdulillah. Start di angka Rp 6.700 sampai Rp 6.800 per kilogram. itu harga toke,” kata Trisno.
Trisno berujar, sementara ini, toke (pengepul) swasta masih menjadi pemburu gabah petani di Lubuk Pinang. Bulog belum terlihat turun ke lapangan.
“Harga beli Bulog kemungkinan menyesuaikan dengan HPP yakni Rp 6.500 per kilogram,” ujarnya.
Ditambahkannya, sekarang belum masuk waktu manen massa. Baru sebagian kecil petani yang panen.
Ia berharap, harga gabah masih bertahan mahal sampai panen MT-2 usai. Namun jika masuk fase panen raya nanti harga beli toke anjlok, ia berharap Bulog bisa kembali turun.
“Pada panen MT-1 kemarin terbukti turunya Bulog bisa mengendalikan harga gabah yang berpihak kepada petani,” demikian Trisno.