Bupati Huda Ajak Petani DI Bendung Manjunto Kiri Gerak Cepat Garap Sawah, 1 September Pengeringan

  • Bagikan
oplus_32

Mukomukomangimbau.com – Keputusan Bupati Mukomuko, H. Choirul Huda, SH terkait jadwal pengeringan irigasi Bendung Manjunto sayap kiri disambut baik petani penguna air irigasi sayap kiri.

Banyak petani menyampaikan apresiasinya terhadap keputusan yang dinilai berpihak kepada petani dan ketahanan pangan.

Ketika dikonfirmasi, Bupati Huda mengatakan, keputusan menetapkan jadwal pengeringan pada 1 September, pemerintah ingin memberi ruang yang aman bagi petani padi pada musim tanam 2 (MT2) tahun 2025 ini.

Bupati mengimbau kepada petani daerah irigasi (DI) Bendung Manjunto sayap kiri untuk gerak cepat melakukan persiapan lahan musim tanam ke-dua tahun 2025 ini.

Tonton Video di Sini:Klik Untuk Menonton Video

“Saya mengajak teman-teman petani, kita gerak cepat. Habis panen langsung persiapkan lahan. Supaya nanti, pas 1 September pengeringan, tanam padi kita sudah aman,” ucap Bupati Huda.

Ia juga meminta kepada jajaran Dinas Pertanian melakukan pendampingan kepada petani. Selain mengajak petani untuk memanfaatkan waktu yang cukup singkat, jajaran Dinas Pertanian juga diminta memberikan pendampingan teknis.

“Bagaimana budidaya padi yang tepat, pemilahan benih yang cocok. Itu nanti Dinas Pertanian serta jajaran saya minta turun mendampingi petani,” pungkas Huda.

Untuk diketahui sebelumnya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lubuk Pinang telah mengeluarkan rekomendasi musim tanam ke-dua bagi petani.

Tim PPL BPP Lubuk Pinang memberikan rekomendasi bagi para petani untuk melakukan budidaya padi sawah dengan lebih efektif.

Berikut adalah panduan yang disusun berdasarkan kondisi aman, relatif aman, dan kondisi yang tidak direkomendasikan untuk menanam padi sawah.

1. Kondisi Aman

Pindah Tanam Sebelum 15 Juni 2025:
Penting untuk menyelesaikan pemindahan tanam agar padi memiliki waktu tumbuh yang cukup.

Umur Semai Maksimal 12 Hari:
Semai padi sebaiknya tidak lebih dari 12 hari sebelum dipindahkan.

Olah Tanah Maksimal 7 Hari:
Gunakan dekomposer untuk mempercepat proses pembusukan dan meningkatkan kesuburan tanah.

Penggunaan Dolomit:
Untuk meningkatkan pH tanah, disarankan menggunakan dolomit.

Benih Unggul:
Pilih benih dengan umur panen di bawah 110 hari setelah tanam (HST).

Perbaikan Pematang Sawah:
Pada 30 Agustus, lakukan perbaikan pematang sawah dan genangi piringan sawah dengan air setidaknya 5 cm, serta pertahankan kedalaman air tersebut selama mungkin.

2. Kondisi Relatif Aman

Pindah Tanam Sebelum 4 Juli 2025:
Jika belum bisa memenuhi waktu yang lebih awal, ini adalah batas waktu yang direkomendasikan.

Olah Tanah Maksimal 5 Hari:
Seperti sebelumnya, penggunaan dekomposer tetap dianjurkan untuk mempercepat pembusukan.

Umur Semai Maksimal 12 Hari:
Tetap perhatikan umur semai untuk hasil optimal.

Penggunaan Dolomit:
Peningkatan pH tanah juga dianjurkan dalam kondisi ini.

Benih Unggul:
Gunakan benih dengan umur panen di bawah 100 HST untuk hasil yang lebih baik.

Perbaikan Pematang Sawah:
Sama seperti kondisi aman, perbaikan pematang dan penggenangan air pada 30 Agustus tetap wajib dilakukan.

3. Kondisi Tidak Direkomendasikan Menanam Padi Sawah

Tanam Di Atas Tanggal 5 Juli 2025:
Jika pemindahan tanam dilakukan setelah tanggal ini, disarankan untuk tidak menanam padi.

Alternatif Tanaman Palawija:
Sebagai pilihan, petani dapat beralih ke tanaman palawija yang lebih cocok untuk kondisi ini.

Dengan mengikuti rekomendasi ini, diharapkan para petani sawah yang memanfaatkan air irigasi Manjunto Kiri dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pengeringan yang akan datang. Mari kita terus berjuang demi keberhasilan pertanian kita. Salam Seperjuangan!

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page